Bidan adalah salah satu profesi
yang mulia. Seorang bidan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di tengah
masyarakat. Tugas dan tanggung jawab bidan pun tidak mudah karenanya bidan
harus memiliki dedikasi tinggi, handal, dan profesional.
Itu pula yang dilakukan dan
dirasakan Tiara Sally, Bidan Puskesmas Air Santok, Kecamatan Pariaman Timur,
Kota Pariaman.
Menurut Sally, begitu ia akrab
disapa, membantu ibu-ibu hamil melakukan persalinan dan melihat kehadiran bayi
mungil dari perut bundanya itu merupakan kepuasan tersendiri bagi seorang
bidan.
Menjalani profesi sebagai bidan,
bagi Sally sudah merupakan cita-citanya dari kecil. “Inspirasi itu mungkin
datang dari papa yang juga berprofesi sebagai tenaga medis,” ujar anak dari
pasangan Drg. H. Johnny Basri dan Hj. Suarni Murad, S.H. M.Pd.
Sally mengungkapkan, menyenangkan
sekali menjadi seorang bidan karena bisa langsung berinteraksi dengan
masyarakat terutama ibu-ibu dan balita, serta kebahagiaan bisa berbagi ilmu
dengan orang lain. “Salah satu peran bidan adalah mampu memberikan edukasi dan
menyampaikan penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan.” Ujarnya (16/6).
Di luar aktivitasnya sebagai
seorang bidan, wanita yang selalu terlihat trendy
ini adalah seorang ibu muda yang cukup telaten dan cekatan dalam mengasuh dan
mendidik buah hatinya, berkah pernikahannya dengan Riswadi, S.E. “Bagi saya,
anak dan keluarga adalah hal yang utama karena di tangan ibu-ibu seperti
kitalah terletak masa depan dan pendidikan para generasi penerus bangsa.” ujar
bidan yang telah mengaplikasikan pola pemberiaan ASI Eksklusif selama 0-6 bulan
dan ASI 2 tahun untuk putra tercintanya.
Ke depan Sally berkeinginan,
sebagai seorang bidan, dia akan memberikan pelayanan prima dan berkualitas
kepada masyarakat, terutama ibu dan anak sesuai dengan kewenangan dan
kompetensinya. “Yang penting selalu lakukan dan berikan yang terbaik.” ungkapnya
sambil tersenyum ramah.
(*)Mira
Elfia
Note. Profil ini dipublikasikan dalam Majalah Tabuik edisi 18 tahun 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar