Sabtu, 22 Agustus 2020

Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi


Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

1. Menggunakan Kalimat Definisi (Kata Kopula)


Laporan hasil observasi merupakan teks yang berisi penjelasan tentang suatu objek berdasarkan hasil pengamatan atau observasi. Nah. Objek observasi tersebut perlu dijelaskan pengertiannya dengan menggunakan kalimat definisi.

Kalimat definisi adalah kalimat yang berisi penjelasan umum tentang objek yang diobservasi.

Tujuan dari kalimat definisi ini adalah memberikan penjelasan kepada pembaca agar tidak keliru memahami objek yang diobservasi.
Untuk mengidentifikasi kalimat definisi yang terdapat dalam teks laporan hasil obervasi, ada beberapa kata kunci yang perlu diingat, yaitu; "adalah", "merupakan", "ialah", "yaitu", dan "yakni".

Berikut contoh kalimat definisi; Laptop adalah sebuah perangkat elektronik yang menjalankan sebuah sistem operasi yang dapat membantu manusia modern dalam menyelesaikan pekerjaannya.

2. Menggunakan Kata Penghubung (Konjungsi)


Kaidah teks laporan hasil observasi berikutnya adalah penggunaan kata penghubung atau konjungsi.

Kata hubung ini berfungsi untuk menghubungkan antar klausa atau antar kalimat, bahkan antar paragraf. Tujuannya adalah agar susunan kalimat atau paragraf dalam teks menjadi padu.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjutnya.
• Konjungsi antar klausa
Konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan klausa menjadi satu kalimat. Artinya ada dua atau lebih klausa yang hendak dihubungkan menjadi satu kalimat dengan menggunakan konjungsi ini.

Berikut adalah jenis-jenis konjungsi antar klausa.
*Konjungsi koordiantif, berfungsi untuk menghubungkan klausa-klausa sederhana. Konjungsi koordinatif meliputi;
1. ..... dan ....
2. ...., tetapi ....
3. .... atau ....

*Konjungsi korelatif, berfungsi untuk menghubungkan klausa-klausa berstatus setara.
Konjungsi korelatif meliputi;
1. Baik .... maupun .....
2. Jangankan ....., ..... pun ......
3. Entah ..... entah ......

*Konjungsi subordinatif, berfungsi untuk menghubungkan klausa-klausa berstatus bertingkat.
Konjungsi subordinatif meliputi;
1. Andaikan ....
2. Jika .....
3. Sesudah ....
4. Agar ....
5. .... dengan ....
6. ..... bahwa ....
7. ..... seperti .....
8. ..... karena .....
9. ..... meskipun .....

• Konjungsi Antar Kalimat Konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang masih berkaitan atau berhubungan secara idenya.
Artinya fungsi dari konjungsi ini adalah membuat kalimat pertama dengan berikutnya dapat dipahami keterkaitannya.

Konjungsi antar kalimat meliputi;
1. Akibatnya .....
2. Sebaliknya ....
3. Kemudian .....
4. Sebenarnya ....
5. Bahkan ....
6. Akan tetapi ....
7. Biarpun begitu .....

3. Menggunakan Kalimat Simpleks dan Kompleks


Kaidah bahasa berikutnya dari teks laporan hasil observasi adalah penggunaan kalimat simpleks dan kompleks.
Apa itu kalimat simpleks dan kompleks?

Berikut adalah penjelasannya.
• Kalimat simpleks
Kalimat simpleks adalah kalimat yang terdiri dari satu struktur. Kalimat ini biasanya disebut dengan kalimat tunggal.
Contohnya; Andi makan roti di kantin sekolah. kalimat di atas terdiri dari satu struktur yang jika dijabarkan akan seperti berikut. Andi (Subjek) makan (Predikat) roti (Objek) di kantin sekolah (Keterangan Tempat).
• Kalimat kompleks
Kalimat kompleks adalah kebalikan dari kalimat simpleks.
Jika kalimat simpleks terdiri dari satu struktur saja, maka kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri lebih dari satu struktur.

Untuk mengidentifikasinya sangat mudah.
Caranya adalah dengan melihat apakah kalimat tersebut dapat dipisah menjadi beberapa kalimat atau tidak. Contoh: Andi makan roti dan pisang di kantin sekolah.
Kalimat di atas dapat di pisah menjadi dua kalimat yaitu:
1. Andi makan roti di kantin sekolah.
2. Andi makan pisang di kantin sekolah.

Berdasarkan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri lain kalimat kompleks adalah adanya konjungsi. Dalam hal ini konjungsi berfungsi untuk menggabungkan dua struktur (klausa) menjadi satu kalimat utuh.

 4. Menggunakan Kata Dasar

Menurut ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan, kata dasar adalah kata yang belum mendapat imbuhan (awalan, akhiran, awalan-akhiran, atau sisipan) atau perulangan.

Contoh: menang, lari, tidur, kelompok, bapak, anak

5. Menggunakan Kata Kerja (Verba)


Verba (kata kerja) adalah kata yang menunjukkan suatu pekerjaan, perbuatan.
Contoh: “Menulis” Saya menulis sebuah puisi.

• Kata Kerja Material
Kata kerja material adalah kata kerja yang mengacu atau menunjukan tindakan fisik atau perbuatan yang dilakukan suatu benda/partisipan.
Contoh: “bergerak”, “tubrukan”, “mengunyah”, “membaca” Bola bergerak ke pinggir lapangan.
• Kata Kerja Mental
Kata kerja mental adalah kata kerja yang menunjukan respons stau sikap seseorang atas suatu perbuatan. (disebut juga kata kerja abstrak/tidak nampak)
Contoh: “memikirkan”, “menyadari”, “menghormati”, “khawatir”, “bersyukur”, “mengungkapkan”
• Kata Kerja Aksi
Kata kerja aksi adalah kata kerja aktif yang menunjukan bahwa suatu objek sedang melakukan suatu suatu aksi, perbuatan, tindakan, kegiatan.
Contoh: “memakan”, “menulis”

6. Menggunakan Kata Benda (Nomina)


 Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu atau menunjukan nama benda atau sesuatu yang dibendakan.
Dalam tata bahasa Indonesia, terdapat dua jenis nomina (kata benda) yaitu:
a. Nomina Konkrit
Nomina konkrit adalah nomina yang memiliki wujud. Contoh: saya, batu, kursi, pintu, bapak, Andi, rumah, papan
b. Nomina abstrak
Nomina abstrak adalah nomina yang tidak memiliki wujud. Contoh: gagasan, komentar, agama, suku, budaya, sosial, dll.

Ciri-ciri kata benda :
• Dapat diingkari dengan kata bukan. Contoh : bukan gula, bukan rumah, bukan mimpi, bukan pengetahuan.
• Dapat diikuti dengan gabungan kata yang + KS (kata sifat) atau yang sangat + KS Contoh : buku yang mahal, pengetahuan yang sangat penting, orang yang baik.


7. Menggunakan Kata Umum dan Kata Khusus 

Kata umum (hipernim) adalah kata yang memiliki cakupan makna yang lebih luas.
Kata khusus (hiponim) adalah kata yang ruang lingkup atau cakupan maknanya lebih sempit.
• Kata umum: Melihat
Kata khusus: menengok, menyaksikan, melirik, memandang, memelototi, mengamati, memperhatikan.
• Kata umum: Mendatangi
Kata khusus: Mampir, singgah, berkunjung.
• Kata umum: Membawa
Kata khusus: Menjinjing, mengendong, mengangkut, menyeret, membopong, memanggul.
• Kata umum: Hewan peliharaan
Kata khusus: Anjing, kucing, marmut, kucing, ikan • Kata umum: Menetap Kata khusus: Tinggal, menghuni, bersarang
• Kata umum: Sependapat
Kata khusus: Setuju, Sepakat